BPOM Restui Uji Klinis Vaksin TBC, Fraksi Partai Gerindra Mendukung dan Siap Kawal
Ahmad Muzani: Kasus Ormas Pengganggu Harus Dituntaskan untuk Jaga Investasi
26 April 2025
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan pentingnya menjaga iklim investasi di Indonesia, termasuk dengan menindak tegas tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas). Pernyataan ini merespons adanya gangguan terhadap pembangunan pabrik produsen mobil listrik asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat.
Muzani menekankan bahwa investasi merupakan instrumen penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, segala bentuk gangguan terhadap investasi, termasuk tindakan premanisme oleh ormas, harus segera diselesaikan.
“Semuanya harus sesuai dengan iklim investasi. Jika ada satu, dua, di antara hal-hal tersebut, tentu saja itu harus segera diselesaikan, termasuk oleh kelompok kekuatan masyarakat atas nama apa pun,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya daya dukung yang memadai dalam menjaga iklim investasi, termasuk dari aspek sosial, transportasi, dan infrastruktur.
“Ada kondisi sosial masyarakat yang juga harus kondusif. Tidak cukup masyarakat kondusif, tapi ternyata ada persoalan infrastruktur yang rusak sehingga mengganggu akses ataupun transportasi,” tuturnya.
Menurutnya, seluruh aspek tersebut harus berjalan secara paralel agar dapat menciptakan lingkungan investasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Jalan rusak, masyarakat bagus, tapi peraturan-peraturan pemerintahnya (malah justru) tidak paralel dengan iklim investasi,” tambahnya.
Isu gangguan terhadap proyek BYD pertama kali diungkap oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya pada Minggu (20/4). Eddy mengatakan bahwa selama kunjungan ke Shenzhen, China, ia menerima informasi terkait aksi premanisme yang dilakukan ormas terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang.
“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” ungkap Eddy.
Menanggapi hal tersebut, Muzani menegaskan bahwa jika ada tindakan menyimpang oleh ormas, hal itu tidak boleh dibiarkan dan harus dituntaskan demi keberlangsungan investasi.
“Di satu sisi saya kira investasi harus dijaga bukan hanya oleh peraturan dan daya dukung yang memadai. Ada peraturan yang memadai, ada daya dukung yang memadai seperti infrastruktur. Tapi juga ada kondisi sosial masyarakat yang juga harus kondusif,” kata Muzani.
“Karena investasi adalah bagian dari hal penting yang menjadi instrumen bagi pembangunan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
source : Fraksi Gerindra
TAGS :
Berita Terbaru